Minggu, 12 Mei 2013

Cerpen Karya Sendiri



Ini merupakan cerpen pertama ku :)



Ketakutan yang Konyol



Betapa bagus gitar - gitar yang terpajang di sudut kaca toko itu. Andai aku bisa membeli dan memainkannya. Itulah isi pikiran Agus ketika melintasi kompleks pertokoan bersama ayahnya.


Agus mengajak ayahnya untuk melihat - lihat koleksi gitar yang ada. Agus dan Ayahnya tertegun kagum melihat seorang anak yang sedang bermain gitar dengan mahir. Tangan mungilnya begitu lihai memainkan gitar. “Musik adalah hidupku” itulah stiker yang tertempel di gitarnya. Dengan lantunan nada yang begitu harmonis anak itu memainkan lagu demi lagu.


“Yah, aku pengen blajar bermain gitar”

“Tenang saja Gus… Pamanmu punya banyak gitar, kamu mungkin bisa meminjam salah satu gitarnya”


Dengan perasaan senang Agus mengajak Ayahnya pulang.

          Mentari mulai menunjukan sinarnya. Agus bergegas bangun dan merapikan tempat tidurnyanya.


“Gus kemarin ayah menelpon pamanmu dan meminjamkan gitarnya…itu gitarnya ayah taruh di ruang tamu”

“terima kasih banyak ayahku”

Dengan hati yang gembira dan tanpa pikir panjang Agus langsung turun kebawah menuju ruang tamu. Tampak sebuah gitar menghiasi sofa di ruang tamu itu. Dengan kegirangan Agus memainkannya dengan urakan dan sok bisa memainkannya. “Jreng jreng jreng…..” ruang tamu itu bergemuruh dengan suara gitar. Karena dia tidak tahu kunci – kunci gitarnya dan dia bermain dengan urakan tiba tiba “Pluk” salah satu senarnya putus. Agus panik, hingga dia mengeluarkan keringat dingin.


“Oh My God..apa yang harus aku lakukan”

Tiba-tiba ruang tamu yang tadinya bising menjadi sunyi. Hanya suara jam dinding yang terdengar berdetik. Agus berusaha menyembunyikan gitar itu dan menaruhnya di lemari bajunya. Belum sampai di kamar, kakanya datang dan menyapa.

          “ Agus pinjem gitar yang dikasi paman dong”

          “ Tapi kak……”

          “ Tapi kenapa Gus …..?”

          “ Oh tidak ada…” Agus ketakutan sambil tersenyum dengan terpaksa dan meninggalkan ruang tamu dengan membawa gitar yang senarnya putus itu.

“ Tunggu Gus, kenapa dengan gitar itu? Kenapa salah satu senarnya lepas?”

Agus menceritakan kepada kakanya tentang semua yang telah ia lakukan.

          “hahaha,” kakanya tertawa..

          “kenapa ketawa kak?”

“senar putus itu uda biasa gus”

“huh” Agus menghembuskan nafas lega

Kakanya lalu mengajak agus ke toko musik untuk membeli satu set senar gitar.

Sejak senar baru nya itu dipasang, agus pun tidak bermain gitar dengan urakan lagi. Dia sangat tekun berlatih memainkan gitarnya sampai dia menjadi gitaris yang terkenal dan diakui oleh masyarakat.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes