Kamis, 01 November 2012

Sinopsis Palegongan

Legong Lasem

1.Legong Lasem (Kraton)
Tari ini dikembangkan di daerah Peliatan. Tarian ini ditarikan oleh dua orang Legong dan seorang Condong. Condong tampil pertama kali, lalu menyusul dua Legong yang menarikan Legong Lasem. Cerita tari Legong ini diambil dari gambuh (drama tari yang mengambil tema dari Malat, sastra klasik yang menceritakan tentang perjanjian Panji, (seorang pahlawan Jawa). Legong Lasem ini mengisahkan kegemulaian Putri Rangesari.

2.Legong Kuntir
Legong Kuntir menggambarkan pertarungan antara dua kera
bersaudara Subali dan Sugriwa memperebutkan Dewi Tara dalam kisah Ramayana. Kuntir  mengisahkan pertarungan dua kakak-beradik memperebutkan seorang perempuan jelita. Terjadinya pertengkaran akibat salah pengertian yang kemudian memuncak menjadi suatu pertempuran sengit. Sugriwa kalah dan Dewi Tara diambil Subali, dalam kesedihan Sugriwa mengutus Hanuman untuk meminta bantuan kepada Sang Rama. Akhirnya atas bantuan Sang Rama, Subali berhasil dikalahkan dan Sugriwa mendapatkan kembali Dewi Tara.

3.Legong Kuntul
Legong ini menceritakan beberapa ekor burung bangau putih ( kuntul ) yang asyik bercengkrama dan melakukan kebiasaannya sehari- hari dalam mencari makan, terbang, dan bermain bersama. Legong Kuntul termasuk dalam jenis Legong non dramatik yang menggambarkan keanggunan burung bangau di tengah sawah. Tarian ini biasanya dibawakan oleh 4-8 penari. Melodi dan gerakan yang sangat khas memperindah tarian yang sangat klasik ini.

4.Legong Legod Bawa
Tari ini mengambil kisah persaingan Dewa Brahma dan Dewa Wisnu tatkala mencari rahasia lingga Dewa Siwa. Legod Bawa mengisahkan Dewa Wisnu dan Dewa Indra beradu kekuartan dengan Dewa Siwa. Tarian ini menggunakan topeng beruang dan garuda

5.Legong Pelayon
Tarian ini merupakan legong yang memiliki cerita abstrak atau tidak memiliki cerita khusus didalamnya. Tari legong pelayon merupakan tarian klasik. Tari ini merupakan jenis tarian legong yang mengisahkan mengenai pengawak yang boleh diisi dengan lasem-lasemnya.

6.Legong Semarandana 
Legong Semaradhana ini mengisahkan tentang Dewa Siwa yang tengah sedang melakukan yoga Samadhi dengan tekun di Gunung Mahameru. Ia tak acuh terhadap segala sesuatu  yang menarik atau memikat panca indranya, bahkan terhadap kecantikan permaisurinya Dewi Uma. Pada saat itu surga sedang terancam oleh Nilaludraka, seorang raksasa yang menjadi raja di Senapura. Para dewa tidak berdaya menghadapinya, bahkan Brahma dan Wisnu merasa cemas seolah- olah kehilangan kekuasaanya. Hanya Dewa Siwa yang dapat mengganggunya. Wrhaspati sebagai penasehat para dewa , mengusulkan agar Karma mengorbakan hati Siwa dengan rasa asmara terhadap Uma.
Karma menceritakan rencana para dewa kepada Ratih istrinya . Ratih sudah merasakan firasat- firasat yang tidak baik dan tidak percaya dengan kejujuran Indra dan para dewa , tapi Kama berusaha menghiburnya . kama mendekati Siwa yang sedang beryoga. Dengan berbagai senjata yang diarahkan kepada Siwa, Kama berusaha membangunkan Siwa dari semadinya, tetapi Siwa tetap tidak terganggu  Akhirnya kama menggunakan roh musim semi dan senjata Pancawisaya yang mampu menyentuh dan mengorbankan panca Indra,panah ini menembus hati Siwa. Siwa terbangun , sesaat sebelumnya teringat akan kecantikan Uma. Melihat Kama berdiri didepannya Siwa marah dan dengan wujud triwikrama membakar Kama hingga musnah.
Ratih sangat sedih atas terbakaranya kama. Ketika ia melihat api yang membakar Kama masih berkobar, ia melemparkan dirinya kedalam api hingga musnah, sebagai kesetiaanya kepada Kama. Atas permohonanpara dewa , Siwa setuju menghidupkan kembali Kama dan Ratih, tapi dalam bentuk tersembunyi dan lepas dari sifat kebendaan.

7.Legong Kupu-kupu Tarum 
Menggambarkan kupu- kupu berwarna biru tua ( tarum ) yang sedang terbang dan hinggap dari satu bunga ke bunga lainnya. Tarian ini merupakan tarian putri massal yang diciptakan oleh I Wayan Beratha pada tahun 1960-an.

8.Legong Jobog
Kisah yang diambil adalah dari cuplikan Ramayana, tentang persaingan dua bersaudara Sugriwa dan Subali (Kuntir dan Jobog) yang memperebutkan ajimat dari ayahnya. Karena ajimat itu dibuang ke danau ajaib, keduanya bertarung hingga masuk ke dalam danau. Tanpa disadari, keduanya beralih menjadi kera, dan pertempuran tidak ada hasilnya. Jobog mengisahkan Subali dan Sugriwa yang memperebutkan Cupu manik Astagina. Kostum Jobog ini didominasi oleh warna pink tua.

9. Legong Candra Kanda
Tari legong Candra Kanda ini mengisahkan tentang pertemuan antara Bulan dengan Matahari sehingga terjadi Gerhana Bulan yang mengakibatkan dunia ini menjadi gelap. Setelah masyarakat mengaturkan sesajen, memukulkan kentongan, serta melantunkan puji-pujian, maka Bulan bersinar kembali seperti sedia kala. Candra Kanta merupakan hasil binaan I Gusti Agung Ayu Sapitri, S.Sn dan Ni Wayan Sriyani, S.Sn, serta Gusti Ngurah Agung Jaya Kusuma sebagai pembina Tabuh.

1 komentar:

gagett mengatakan...

asikk asikk.. thanks :)

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes